KOSMETIK

Sajak Marsli N.O

(1)

Gadis-gadis kita dibujuk menjadi deretan papan iklan.

Di setiap persimpangan, kita melihat begitu banyak warna

yang berteriak dan huruf yang mengisyaratkan bahasa

menegangkan syahwat, menggoda kita menjadi pengguna

yang leka beronani dengan label dan jenama.

Beban yang kita beli di pasaran terbuka, kita pikul dengan rela.

Dengan wajah ceria, gadis kita menghadiahkan senyum kepada

pemilik jenama.

Gadis-gadis kita diarak mengelilingi api dan digubah menjadi lilin.

Perlahan-lahan gadis kita mencair dan larut menjadi kimia.

Januari 22, 2007

(2)

Bukalah Jilbab dan pamerkan hitam rambutmu.

Begitu kata iklan yang tamak dan ingin menjadi penguasa

kepada gadis kita yang sedang terpinga-pinga. Bibirnya

yang sumbing selalu tersungging tatkala mendendangkan

sebuah lagu yang mendayu-dayu. Atau ketika sedang asyik

berlenggok dangdut bak Mas Idayu.

Berjuta kali gadis kita dibujuk dan diajak berdansa dengan

sebuah jenama.

Dan dari sebuah botol yang aneh bentuknya mengalir

segerombolan syampoo

beramai-ramai mereka mengerumuni gadis kita

sambil membacakan sebuah mantera

Gadis kita yang terpinga-pinga kini telah disunglap menjadi lilin

dan iklan membentuknya dalam pelbagai acuan.

Menjadi ikan, kucing atau ular yang jinak ditakluki jenama

Terpamer di billboard atau kaca pajangan.

Februari 4, 2007

(3)

Atau di kaca tv gadis kita dideretkan seperti

gerabak dan berkelahi sesama sendiri

demi warna dan pengagum

Di kaca tv, gadis kita tampil dengan wajah yang selalu berubah

dan berjalan dengan kepalanya di bawah.

Januari 28, 2007

Sumber siaran: