Selasa, September 08, 2020
USIA, PENULIS DAN MASYARAKAT
SESEKALI bila jumpa kawan baru yang
lebih muda, yang katanya juga berminat hendak jadi penulis, sering saya di tanya
soalan ini, "Apa pandangan Pak Marsli terhadap karya penulis muda masa
kini?"
Selalunya ini jawab yang saya beri,
"Saya tidak melihat usia, tetapi karya. Saya tidak peduli penulisnya muda
atau tua. Karya yang baik tetap karya yang baik. Usia tidak memberi makna
apa-apa kepada saya dan saya tidak menilai karya kerana usia."
Kelmaren, saya terbaca di media sosial petikan atau
pautan pendapat seorang sasterawan yang diberikan gelar negara di belakang
namanya, yang antara lain dilaporkan sebagai berkata betapa karya penulis muda
kini kurang menyantuni isu masyarakat di dalam karya mereka.
Tidak mengapa. Siapa saja berhak
memberikan pendapat dan kalau benar seperti dilaporkan itu, saya pun tidak
ingin membalas dengan ulasan lain pula.
Sebagai seorang penulis juga, saya
yakin dan percaya, saya juga berhak untuk menulis secara saya, tanpa perlu
menyebutkan DAP, PAS, PKR, AMANAH, BERSATU atau UMNO di dalam karya saya!
Malah, saya pun tidak berasa
perlu, semata-mata agar dihormati dan dihargai, mengisytiharkan secara terbuka
bahwa saya adalah ahli sebuah partai, misalnya DAP, PAS, PKR, AMANAH, BERSATU
atau UMNO!
Kerana terus menulis dan berkarya,
bermutu atau tidak dan bermanfaat kepada masyarakat atau tidak karya tersebut,
tidak ditentukan oleh sebutan sebuah partai dan partai politik mana yang saya
anggota, atau usia.
Bukankah?
MARSLI N.O
15 Ogos 2020
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan