Rabu, November 30, 2011

MAHARAJA LAWAK (3)


Inilah pentas baru dan lain kau buyarkan segala kantongan dari ususmu yang serakah dan akalmu yang terbelah. Dengan kata penuh lihai dan makna yang disunglap agar menjadi simsalabim, berkoar kau atas nama maruah dan bangsa. Benarkah kau mendahulukan mereka dan bukan kerusi milikmu? Aku selalu bertanya kepada angin yang sinis dan mengejek. Ketika kembali memadankan segala maksud dengan kebenaran yang dipermainkan oleh sewenang.  Atau semakin aku diperbodohkan dengan lawak yang lama tetapi diperbaharui hias dan kostiumnya. Di depan lampu yang lebih berkemilau  dan bintang yang berkerdipan di hari siang?

November 30, 2011

Tiada ulasan: